Berikutkami berikan beberapa referensi desain rumah kampung Jawa yang bisa dijadikan contoh dalam membangun rumah dengan gaya khas kampung jawa : 1. Desain rumah joglo Desain rumah joglo Membangun rumah joglo bisa dijadikan pilihan di kampung terutama bagi mereka yang tinggal di Jawa. Bangunanini biasa dijumpai pada gerbang masuk bangunan-bangunan lama di Jawa dan Bali, seperti kompleks keraton, makam keramat, masjid, pura, meskipun pada masa sekarang ada pula rumah yang juga menggunakan gapura semacam ini. Konsep Taman Khas Jepara adalah taman Tematik Jepara atau disebut Taman Gaya Style Jepara, merupakan Bangunantradisional ini memiliki atap pencu dengan dilengkapi seni ukir sederhana khas Kabupaten Kudus. Ornamen hiasan pada bangunan Joglo Kudus merupakan hiasan hasil perpaduan gaya dari budaya Jawa (Hindu), Persia (Islam), Cina (Tionghoa) dan Eropa (Belanda). Konsepbangunan keraton terbilang unik karena menggunakan perpaduan gaya Jawa, Arab, Tiongkok, dan Eropa dalam rancangannya. Gerbang masuk menuju keraton dikenal dengan istilah labhang mesem yang berarti "gerbang tersenyum" yang melambangkan keramahan masyarakat Sumenep pada setiap orang yang datang ke keraton. Bangunanetnik memiliki tampak hunian yang khas, misalnya: atap Joglo atau Limasan adalah atap khas dari bangunan etnik Jawa. Elemen dekoratif seperti ukiran merupakan elemen khas dari bangunan dengan gaya etnik. Ukiran gebyok digunakan sebagai elemen penerima pada bangunan etnik di Jawa, sedangkan di Bali elemen penerima menggunakan gapura Kedinamisanyang dimiliki gaya kontemporer membuatnya mudah dipadukan dengan gaya lain, seperti percampuran dengan gaya eklektik, modern, ataupun tradisional. Bagi Anda yang selama ini masih mengira gaya kontemporer itu sama dengan gaya modern. Sebaiknya simak ciri khas yang dimiliki oleh salah satu konsep arsitektur yang banyak diminati . Maret 19, 2018 Soal USBN Sejarah Ciri khas bangunan masjid peninggalan sejarah Islam di Jawa yang beralkulturasi dengan kebudayaan lokal antara lain…. A. sebagian besar menggunakan kubah B. atapnya tersusun ke atas semakin besar C. beratap tumpang dan berlapis tiga atau lima D. bangunan utama terbuat dari batu atau semen E. letaknya berjauhan dari kompleks istana atau alun alun Pembahasan Dilihat dari segi arsitekturnya, masjid-masjid di Indonesia kuno menampil-kan gaya arsitektur asli Indonesia, yakni dengan ciri-ciri sebagai berikut. Atapnya bertingkat/tumpang dan ada puncaknya mustaka. Pondasinya kuat dan agak tinggi. Ada serambi di depan atau di samping. Ada kolam/parit di bagian depan atau samping. Terletak didekat pusat pemerintahan Gaya arsitektur bangunan yang mendapat pengaruh Islam ialah Hiasan kaligrafi, Kubah, dan Bentuk masjid Jadi Ciri khas bangunan masjid peninggalan sejarah Islam di Jawa yang beralkulturasi dengan kebudayaan lokal antara lain…. C. beratap tumpang dan berlapis tiga atau lima Untuk materi lebih lengkap tentang MASUKNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih About The Author doni setyawan Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih Desain Interior Jawa merupakan tampilan rumah tradisional dengan dominasi kayu di dalam ruangnya! Arsitektur bergaya Jawa memiliki ciri khas dengan budaya dan hierarki tersendiri yang di tunjukan dengan tampilan atap yang rumit milik seorang bangsawan. Dalam proyek dekorasi, rumah bergaya Jawa akan di bagi menjadi beberapa bagian seperti pendopo, pringgitan, Omah, dalem, dan juga sentong. Tampilan rumahnya juga di pengaruhi oleh arsitektur Belanda pada abad ke-20. Seiring perkembangan zaman, rumah bergaya Jawa hadir dengan adaptasi dan tampil lebih modern dengan unsur minimalis di dalamnya. Namun, ketika Anda ingin menerapkan Desain Interior Jawa pastikan tidak menghilangkan unsur sejarah yang ada! Untuk itu ketahuilah semua tentang Interior khas Jawa yang telah kami rangkum di bawah ini. Sejarah Rumah Jawa Rumah Jawa memiliki hubungan erat dengan Austronesia atau bisa di katakan bahwa rumah Jawa merupakan dasar dari rumah Austronesia. Ketika bangsa Eropa datang saat abad 16 dan 17, mereka memperkenalkan material batu dan batu bata dalam proyek pembuatan rumah. Tampilan rumah yang tergolong unik dengan susunan yang dapat meminimalisir panas dan hujan, rumah adat Jawa dapat mempengaruhi tampilan Hinda Belanda kala itu sekitar abad 19. Filosofi Pada dasarnya rumah bergaya Jawa hadir dengan filosofi hierarki yang memiliki tampilan strata sosial dari pemiliknya. Sebuah atap rumah yang berbentuk menyerupai gunung di simbolkan sebagai tempat sakral atau di percaya sebagai tempat tinggal para dewa. Atap ini akan disangga dengan 4 pilar besar yang melambangkan 4 arah mata angin utara, selatan, timur, dan juga barat. Bagian Dari Desain Interior Jawa Rumah Jawa merupakan rumah dengan ukuran yang cukup besar, umumnya rumah ini akan hadir dan di bangun pada sebuah kompleks yang di bagi menjadi beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda untuk setiap bagiannya. Pendopo Pendopo Rumah Jawa Dengan Lampu Antik Kuningan Bleecopper Atau bisa di sebut sebagai bagian depan rumah, pendopo hadir dengan tampilan yang menyerupai paviliun dan di fungsikan sebagai tempat menerima tamu, rapat, dan juga sebuah pertunjukan. Pendopo sering kali di desain dengan bentuk atap menyerupai joglo dan sering kali hanya di miliki oleh bangsawan atau orang terpandang. Ingin tampil menawan dengan gaya Retro? Berikut ide yang bisa Anda coba! Pringgitan Pringitan Ini adalah sebuah bangunan yang menjadi penghubung antara bagian utama rumah dan pendopo. Biasanya Area ini di fungsikan sebagai tempat khusus untuk permainan wayang. Omah Omah Ini adalah bangunan utama dari Rumah bergaya Jawa. Omah hadir dalam susunan persegi atau persegi panjang dengan lantai lebih tinggi dari bangunan lain yang ada. Ciri khas dari Bagian tengah dari Omah adalah menggunakan atap limasan atau Joglo. Dalem Ini merupakan sebuah bangunan tertutup yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu poros utama dan selatan dengan daerah yang berbeda. Dalem difungsikan sebagai tempat untuk berkumpul para remaja yang sedang dalam masa puber, Secara tradisional, area ini juga di jadikan tempat untuk membakar Dupa untuk menghormati sang Dewa Padi Dewi Sri. Serta di jadikan tempat duduk pengantin pria dan wanita ketika upacara pernikahan berlangsung. Sentong Ini merupakan bangunan paling belakang dari rumah Jawa dengan bentuk yang tertutup. Dalam sentong Anda akan mendapati beberapa ruangan, sentong barang untuk tempat penyimpanan beras dan hasil pertanian. Dan sentong timur yang di gunakan untuk penyimpanan alat pertanian. Interior Jawa Modern Ide Desain Interior Jawa Modern Seiring perkembangan zaman, rumah Jawa hadir dengan desain yang lebih modern dengan mengadaptasi berbagai bentuk dan tampilan. Gaya interior Jawa tradisional terkenal dengan tampilannya yang autentik, namun perkembangan zaman rumah jawa hadir dengan tampilan lebih sederhana. Seperti Jawa Minimalis, adaptasi dari gaya Interior Jawa Minimalis adalah dengan desain atap dan pilar yang digunakan sebagai struktur utama ruangan. Berikut ini gambaran dari Desain Interior Jawa modern. Rumah dengan 2 lantai dan gazebo di atap Tampilan Jawa Modern yang pertama merupakan rumah minimalis modern yang di kombinasikan dengan tampilan adat jawa pada bagian atap, tambahan aksen kayu yang di ukir dengan tujuan untuk menghias fasad rumah. Anda bisa menambahkan gazebo dari kayu yang di tempatkan di atap rumah. Cara ini akan menciptakan tampilan layaknya sebuah pendopo kecil yang berada di atas rumah Anda, dengan demikian Anda akan menegaskan kesan tradisional dalam proyek desain Interior Jawa Modern ini. Tambahan Kolam Renang Proyek dekorasi rumah Jawa minimalis yang menggunakan aksen kayu dan dominasi kaca akan membuat ruang mendapat cahaya alami dengan lebih baik. Bagian belakang rumah dengan tambahan kolam renang dan kursi etnik yang di hadapkan ke kolam akan menciptakan kesan lebih modern untuk rumah Jawa Anda. Gaya Modern Minimalis Ciptakan sebuah rumah dengan atap bertumpuk untuk meningkatkan pesona desain rumah Jawa Anda. Penggunaan eksterior dengan aksen kayu akan memberi tampilan tradisional, tambahan 4 pilar penyangga atap di atas carport merupakan kombinasi yang hebat untuk rumah Jawa modern Anda. Pilihan Item Untuk Desain Interior Jawa Agar pesona rumah Jawa semakin meningkat, beberapa penggunaan item ini bisa di pertimbangkan Kursi anyam dan dinding batu bata Ketika proyek dekorasi rumah Jawa modern berlangsung, beberapa orang akan menggunakan tampilan layaknya sofa dalam ruang tamunya. Namun, untuk mendapat tampilan Klasik Anda bisa mempertimbangkan penggunaan kursi anyam. Kursi Ratan Bleeproduktion, Anda bisa Pesan di sini! Sebuah kursi menjalin panjang dan beberapa kursi lebih kecil yang di pasangkan dengan meja kayu memanjang adalah kombinasi terbaik untuk desain interior gaya Jawa. Sedangkan untuk area dinding, Anda bisa menggunakan bahan batu bata merah untuk dinding utamanya. Sedangkan area dinding lain, Anda bisa melapisinya dengan semen dan di beri warna sesuai keinginan. Gebyok Berukir Pada Pintu Masuk Dalam interior Rumah Jawa, Anda harus menciptakan memiliki ciri khas! Penggunaan gebyok adalah yang paling cocok untuk menghadirkan tampilan rumah Jawa yang menawan. Anda bisa mendapatkan pintu Jawa gebyok dengan berbagai cara seperti papan kayu ukir hingga titik tengah untuk bagian utama pintu Anda juga bisa menambah jendela pada kedua sisi pintu. Untuk menyempurnakan pesona Tradisional Jawa, Anda bisa menambah karpet dengan tampilan unik di depan pintu sebelum area duduk di ruang tamu. Atap Kayu Plafon Interior Jawa tidak pernah menggunakan penutup! Ketika Anda mendesain rumah Jawa, pastikan tidak menggunakan plafon penutup ataupun eternit di sana. Rumah bergaya Jawa akan lebih menawan dengan tampilan atap yang terbuka dan menampilkan kayu-kayu yang tersusun rapi. Tampilan kayu yang ada akan menciptakan kesan ruang yang terasa lebih teduh dan menyegarkan untuk penggunanya. Hiasan Dinding Gunungan Tembaga Jika Anda sudah menciptakan rumah Bergaya modern, maka menghadirkan kesan rumah Jawa Tradisional bisa di lakukan dengan menghadirkan hiasan dinding berupa bufet berukir sederhana dengan pintu kaca. Kemudian hias dinding di atas bufet dengan piring-piring antik untuk memperkuat pesona rumah Anda. Selain piring, Anda juga bisa menghiasnya dengan gunungan atau wayang tembaga kuningan dari Bleecopper di atas. Selain memiliki tampilan yang unik, tambahan gunungan atau wayang akan menjadi hiasan yang meningkatkan pesona Desain Interior Jawa. Tiang utama penyangga rumah Rancangan rumah Jawa dengan tiang utama sebagai penyangga merupakan sebuah konsep dasar ketika mulai dekorasi rumah. Tiang ini berfungsi untuk mempermudah penganggaran namun juga menjadi penentu dari bentuk rumah nantinya. Setiap bentuk yang ada entah itu berbentuk limasan, loji, joglo, atau model lain akan hadir dengan tiang penyangga utama di dalam ruangan yang di sebut sebagai soko. Tiang ini menjadi labang sebagai kekuatan dari rumah, dan di letakan pada ruang tamu atau ruang tengah yang lebar. Lampu gantung unik Lampu antik Kuningan adat Jawa Aksesoris terakhir yang akan meningkatkan pesona Interior Jawa Anda adalah dengan menggunakan lampu gantung unik. Biasanya, Lampu ini menjadi salah satu sumber cahaya utama dalam ruang. Hadir dari bahan logam besi, tembaga, atau kuningan dengan ukiran yang menarik. Anda bisa mendapatkan berbagai aksesoris untuk furnitur logam dan juga kayu di sini. Dari hiasan dinding, furnitur kayu, aksesoris logam, dan lain sebagainya bisa Anda dapatkan hanya di Bleecopper! Apa pun kebutuhan Anda kami akan menyediakannya. Demikianlah ide Desain Interior Jawa yang bisa Anda terapkan untuk memaksimalkan pesona rumah jawa Anda. Dengan mempertimbangkan ide di atas, dan tetap memegang unsur sejarah yang ada konsep rumah Jawa dapat Anda terapkan dengan lebih mudah dan tertarget. Ada berbagai macam tema taman yang dikenal di berbagai tempat. Beberapa diantaranya seperti taman Jepang, taman Cina, taman India, taman Eropa dan lain-lain. Taman-taman ini memiliki ciri khas yang membedakan antara yang satu dan lainnya. Namun tahukah Anda bahwa terdapat pula taman Jawa. Dilihat dari namanya, taman ini bisa dikatakan orisinil dari Indonesia. Berbagai hiasan seperti bunga dan ornamen seperti gazebo atau kolam benar-benar tampak berciri khas Indonesia. Nah, ingin tahu bagaimana bentuk taman Jawa yang asli? Simak berbagai informasinya berikut ini. Taman Jawa Setiap peradaban atau suku pasti menyukai keindahan. Salah satu bentuk keindahan yang dibuat adalah keberadaan taman-taman. Lihat saja, bagi istana kerajaan meskipun di masa lampu, terdapat taman yang menghiasi lingkungannya. Tidak terkecuali taman Jawa yang juga menghiasi istana kerajaan Jawa di masa lampau. Taman Sari Jogja, sumber ETTBLNet Taman yang disinyalir merupakan tema taman asli yang terdapat di Indonesia ini memiliki ciri khas tersendiri. Bagian taman, hiasan taman hingga ornamen taman semuanya merepresentasikan budaya Jawa. Penduduk asli Jawa juga mengadopsi berbagai hiasan dan ornamen khas ini untuk bangunan atau lingkungan rumah mereka. Taman ini dahulunya dibangun di areal keraton dan yang diperbolehkan masuk hanya keluarga Raja. Kini taman ini dibuka untuk umum seperti salah satunya yang terdapat di areal keratin Jogja. Konsep taman ini kini diadopsi untuk bangunan hotel, kantor, taman kota dan di rumah masyarakat. Taman bertema Jawa atau Javanese Garden adalah taman khas Jawa yaitu taman yang dibangun dengan tema gaya tradisional Jawa. Prinsip dasar taman ini adalah miniaturisasi dari lanskap atau pemandangan alam tropis di Jawa. Elemen dasar seperti batu-batu dan kolam dipakai untuk melambangkan lanskap alam berukuran besar. Taman dalam bahasa Jawa adalah ā€œPasrenā€. Asal usul kata pasren terdiri dari kata asri yang berarti indah. Mendapat awalan pa’ dan akhiran an’. Sehingga dirangkai menjadi pa + asri + an’pasren. Jadi artinya suatu tempat yang banyak keindahan. Konsep Taman Jawa Taman Jawa terdiri dari sebuah ruangan yang terdapat bangunan pendopo, kolam, serta dilengkapi dengan bangunan berbentuk punden berundak terbuat dari batu dan pohon yang di keramatkan seperti pohon bambu kuning, pohon beringin, pohon bunga kantil, dan yang lainnya. Umumnya taman ini dibuat menurut selera pribadi yang menuntut suasana tenang dan asri serta menjadikannya sebagai tempat untuk bertafakur, introspeksi dan istirahat. Pendopo, sumber Boombastis Pada taman klasik ini umumnya terdapat air, simetris dan alami lalu ditambahkan bangunan buatan manusia seperti punden berundak dan kolam pemandian keluarga raja. Fungsi bangunan berguna sebagai kerangka atau menambahkan kecantikan pemandangan dan juga sebagai dekorasi. Bangunan-bangunan yang ditemukan di taman khas ini antara lain Balai, Pendopo, Segaran, Dwarapala, Paduraksa, Candi bentar, dan punden berundak. Bunga khas atau tanaman hias yang sering menjadi bagian dari taman ini diantaranya adalah mawar merah, mawar putih, kantil, melati, kenanga, sedap malam dan melati gambir. Menurut tradisi, setiap tanaman hias ini memiliki maknanya masing-masing. Semua maknanya berlandaskan filosofi Jawa. Sedangkan untuk pepohonannya, taman tradisional ini juga memiliki pilihan khusus. Yang sering terlihat pada taman tradisional ini adalah pohon sawo kecik, pohon beringin, pohon bambu dan pohon kepel. Dari beberapa pilihan pohon ini, sawo kecil dan kepel adalah pohon yang menghasilkan buah. Buah kepel diketahui sebagai salah satu buah favorit putri keraton Jawa. Bagian Taman Pada taman khas jawa, bagian-bagiannya terdiri dari beberapa seperti bangunan yang ada di taman, gerbang taman dan ornamen taman. Hal ini dapat dilihat saat mengunjungi beberapa taman khas Jawa yang masih ada seperti Taman Sari Jogja, Candi Tikus dan Petirtaan Jolotundo. Taman Sari Jogja, sumber Harian Merapi Untuk bangunan-bangunan yang terdapat pada taman adalah bangunan seperti pendopo, gazebo, punden berundak dan segaran. Pendopo adalah bagian bangunan yang terletak di depan bangunan utama. Sedangkan gazebo adalah tempat yang digunakan untuk melihat pemandangan taman. Punden berundak adalah bangunan teras bertingkat-tingkat meninggi yang menyandar di kemiringan lereng gunung. Sedangkan segaran adalah kolam terletak di taman ini yang berfungsi untuk mensucikan diri mandi, untuk persediaan air, juga untuk menyeimbangkan alam. Pada taman khas ini, terdapat beberapa ornamen yang juga menjadi ciri khasnya. Beberapa yang sering diketahui secara luas oleh masyarakat adalah umbul-umbul, janur kuning, bleketepe dan pohon air warna. Konsep ornamen khas ini kebanyakan dipengaruhi dari budaya yang islami. Sedangkan untuk gerbang, kita sering melihat bangunan gerbang yang ikonik seperti retjo petung dan naga Jawa. Keduanya merupakan gerbang dari konsep taman khas Jawa. Namun terdapat lagi yang lainnya seperti candi bentar, paduraksa dan kala. Candi bentar adalah apa yang sering disebut sebagai gapura. Itu dia berbagai informasi seputar taman Jawa yang khas dan unik untuk Anda. Terdapat bagian taman mulai dari bangunannya, elemen taman, gerbang hingga ornamennya. Pilihan tanaman hias serta pohonnya juga khas dan memiliki makna tersendiri. Sehingga dari sini terlihat bahwa taman ini berbeda dengan taman-taman yang lainnya yang ada di dunia. Setelah mengetahui berbagai informasi seputar taman khas Jawa, apakah Anda tertarik untuk menjadikannya tema taman rumah Anda? Jika tertarik, Anda bisa berkonsultasi kepada jasa taman Jogja. Semoga berbagai informasi ini bisa menjadi wawasan tambahan yang menarik dan bisa dimanfaatkan untuk kreasi taman di rumah Anda. Jangan lupa untuk menyimak berbagi ulasan menarik seputar taman lainnya di halaman Begini gambar rumah adat Jawa Timur yang punya keunikan arsitektur! Ada beragam rumah adat Jawa Timur lain selain Joglo. Ya, mungkin yang kita tahu rumah adat Jawa Timur adalah Joglo. Ternyata selain Joglo, Jawa Timur memiliki rumah adat lainnya dengan keunikan masing-masing. Meski sekilas terlihat mirip dengan rumah adat di Jawa Tengah, tapi sebenarnya mereka sangat berbeda. Meski berlokasi di pulau Jawa, perbedaan rumah adat Jawa Timur dengan provinsi lainnya itu sangat ada. Kenal lebih jauh kebudayaan nusantara akan membuat kita semakin mengerti kalau negara ini begitu uniknya. 6 Rumah Adat Jawa Timur Berserta Fungsinya1. Rumah Adat Osing, Jawa timur2. Rumah Adat Jawa Timur Suku Tengger3. Rumah Adat Jawa Timur, Dhurung4. Rumah Joglo Jompongan dan Joglo Sinom 5. Rumah adat Limasan Lambang Sari6. Rumah Adat Limas Trajumas Lawakan 6 Rumah Adat Jawa Timur Berserta Fungsinya Mengenal kekayaan budaya nusantara rasanya kurang lengkap kalau belum tahu umah adat Jawa Timur selain Joglo. Kamu tahu ada apa saja? Seiring berkembangnya zaman, ada banyak pengaruh budaya dari daerah sekitar yang memengaruhi budaya di Jawa Timur. Termasuk bentuk rumah adat yang memiliki beragam nama dan jenis. Yuk, cari tahu lengkapnya dari ulasan di bawah ini. 1. Rumah Adat Osing, Jawa timur Source Indonesia Travel Masyarakat paling timur di Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Selat Bali, yaitu Banyuwangi, menyebut rumah adat ini sebagai Osing. Pasalnya rumah adat ini merupakan bangunan khas yang ditinggali Suku Osing di Banyuwangi. Bahkan rumah tradisional ini telah diatur dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Arsitektur Osing untuk menjaga kelestariannya. Wah, berarti ini menjadi kekayaan budaya kita banget ya kalau sampai diatur seperti itu. Peraturan tersebut menjelaskan tipologi bangunan Osing berdasarkan atapnya yaitu tikel, cecorogan dan baresan. Kemudian jenis atap ini yang membuat terbaginya jenis Rumah Adat Osing itu sendiri, yakni, Tikel Balung, Baresan, serta Crocogan. Hal ini dibedakan berdasarkan jumlah atap atau rab berikut. Tikel Balung sebanyak 4 rabBaresan sebanyak 4 rabCrocogan sebanyak 2 rab Untuk struktur bangunan rumah tradisional ini terdiri dari soko atau tiang utama, tonggo tepas, ander, penglari, lambang, jait dhowo, jait cendhek dan ubeg. Ciri khasnya adalah rangka kayu yang terbuat dari kayu mangrove seperti kayu bendo, kayu mangir, kayu putat, atau kayu tanjang. Sementara genteng tanah liat yang digunakan lebih lebar dari genteng umumnya yang disebut genteng plembang. Penutup lantai pun menggunakan batu bata yang disusun tanpa semen dan disebut sebagai patelah. Nah, untuk pembagian ruangan di rumah adat Osing ini ada berikut. Hek/baleh pembatasAmpet terasJerumah ruang tengahPawon dapur 2. Rumah Adat Jawa Timur Suku Tengger Source Verdant Sesuai dengan namanya, rumah adat ini datang dari Suku Tengger. Dulu Suku Tengger membangun rumah adat mereka di lereng Gunung Bromo. Berada di lereng pegunungan, rumah adat Suku Tengger ini menggunakan material kayu yang didapat dari hutan di sekitarnya. Suku Tengger membangun rumah adat mereka dengan atap yang bertumpuk, meninggi, dan meruncing. Sedangkan di bagian depan rumah memiliki teras dengan tempat duduk yang disebut bale-bale. Kemudian rumah adat Jawa Timur ini memiliki empat tiang utama yang disebut cagak guru. Uniknya lagi, masyarakat Suku Tengger biasanya membangun rumah ini secara berdekatan. Itu yang menjadi ciri khas rumah adat Jawa Timur, Suku Tengger ini. Polanya dibangun secara nggak teratur dan disusun secara gerombolan alias berdekatan satu sama lain. Bagi mereka dengan pola ini, angin nggak lagi menerjang rumah dengan bebas karena terhalang dengan rumah-rumah lainnya. Ini menunjukkan Suku Tengger memiliki solidaritas untuk saling melindungi satu sama lain. BACA JUGA Mengenal 9 Nama dan Gambar Rumah Adat Jawa Tengah, Nggak Hanya Joglo! 3. Rumah Adat Jawa Timur, Dhurung Source Rumah adat Dhurung berbeda dengan kedua rumah adat Jawa Timur sebelumnya. Rumah adat ini memiliki fondasi yang terbentuk dari gubuk. Bagian atapnya terbuat dari rumbai daun pohan atau dheun. Dhurung sendiri diambil dari istilah bangunan berupa balai kecil yang sering dibangun di depan rumah. Untuk ukurannya sendiri akan berbeda-beda tergantung pemiliknya. Masyarakat Suku Dhurung menggunakan tempat ini bukan sebagai tempat tinggal, melainkan sebagai tempat bersosialisasi, bersantai, maupun beristirahat sepulang dari ladang. Biasanya bangunan ini terletak di samping atau depan rumah. Jika pemilik rumah adat tersebut membuat bangunan cukup besar, yang digunakan untuk lumbung padi. Uniknya, rumah ini memiliki ukiran yang indah pada bangunannya. Bangunan ini juga memiliki jebakan tikus atau jhelepang yang seringkali menggangu tanaman padi warga. Jika kamu ingin melihat langsung rumah adat Dhurung bisa datang ke Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak, hingga Kabupaten Gresik. 4. Rumah Joglo Jompongan dan Joglo Sinom Source Kita sudah familier banget dengan rumah adat Joglo yang juga ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Joglo memiliki tiang utama dan saka guru. Bangunan Joglo biasanya dibuat dari kayu jati yang terkenal kuat. Bagian dalam rumah adat Jawa Timur ini memiliki sebutan sentong, seperti senthong kiwa, senthong tengen, dan senthong tengah. Sedangkan bagian luarnya dikelilingi teras dengan fondasi lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Ada berbagai jenis bangunan Joglo, yaitu Joglo Jompongan dan Joglo Sinom. Perbedaannya terdapat pada gaya tradisional dan modern. Joglo Jompongan adalah tradisional sedangkan Sinom sudah lebih modern. 5. Rumah adat Limasan Lambang Sari Source Bentuk dari rumah adat ini sama seperti namanya, yaitu memiliki bentuk limas atau persegi panjang. Keunikan rumah adat ini adalah konstruksi atapnya yang menggunakan balok penyambung. Ini berbeda dengan ragam rumah adat sebelumnya. Tak hanya itu, Limasan Lambang Sari juga unik karena memiliki empat sisi atap yang dihubungkan dengan satu bubungan, dan disokong dengan 16 tiang. Ya, kamu akan selalu melihat ada 16 tiang dan atap dengan empat sisi di setiap rumah adat ini. Fondasi rumah adat Jawa Timur satu ini menggunakan bentuk umpak dengan alas tiang-tiangnya dari batu. Memiliki purus di tengah tiang bawah untuk mengunci tiang bangunan. 6. Rumah Adat Limas Trajumas Lawakan Source Pos Baru Bentuk rumah adat Jawa Timur ini adalah hasil perkembangan modern dari bangunan rumah Limasan Trajumas. Adanya emperan yang mengelilingi bangunan menjadi pembedanya dengan rumah Limasan Trajumas. Kemiringan emperan ini berbeda dengan yang dimiliki atap yang menaungi bangunan utama. Mereka cenderung memiliki bentuk lebih landai. Pada bagian tengah terdapat tiang yang membentuk dua rong-rongan di bagian ruang dalam. Atap rumah adat ini memiliki 4 sisi yang masing-masing tersusun 2 atap. Serta terdapat 20 tiang yang berfungsi sebagai struktur utama sehingga bangunan menjadi simetris. Material yang biasa digunakan untuk membangun rumah adat ini kayu jati, glugu, nangka, sonokeling, dan beberapa jenis kayu serat lainnya. Bangunan ini dibangun dari material kayu yang memiliki serat kuat dan dapat menerima gaya tekan serta gaya atrik. Itulah 6 rumah adat Jawa Timur yang khas dengan arsitektur bangunan tradisional tapi juga ada yang sudah mengalami perkembangan modern. Mana yang jadi favorit? Share di kolom komentar, yuk. Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis. Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita customer service Rukita di +62 819-1888-8087, atau kunjungi Follow juga akun Instagram Rukita di Rukita_Indo dan Twitter di Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo Berkategori

gaya bangunan khas jawa