Angka 16 (enambelas/nembelas), artinya hidup itu terdiri dari enam bagian: mutmainah, amarah, supiah, aluamah, bayangan dan badan kasar. Angka 17 (tujuhbelas/pitulas), artinya hidup sebagai manusia itu harus memiliki: bulu/rambut, kulit, otot (daging), tulang, sunsum, urat (otot) dan darah.
Roh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk. Roh inilah yang menepati pada 4 jenis nafsu, yaitu : ยท Nafsu Luwamah (aluamah) ยท Nafsu Amarah ยท Nafsu Supiyah ยท Nafsu Mulhamah (Mutmainah) Kalau manusia ditinggalkan oleh roh rohani ini, maka manusia itu tidak mempunyai nafsu lagi, sebab semua nafsu manusia itu roh rohani yang
Amarah Aluamah Supiyah adalah kondisi amarah yang muncul sebagai respons terhadap ketidakadilan, kezaliman, atau tindakan merugikan yang diterima oleh seseorang. Akan tetapi, amarah ini tidak melahirkan kebencian dan tindakan yang merugikan. Sebaliknya, amarah ini justru membawa kebaikan dan memberikan kesadaran bagi individu yang mengalaminya.
4. Aluamah: bersemayam di lambung yaitu tempat menyimpan makanan, kalau usus merupakan tempat kotoran. Aluamah berwujud tanah yang berwarna hitam, mempunyai kesenangan untuk merasakan makanan yang enak-enak, maunya hanya senang dan enak. Pintunya ada di mulut, maka dari itu bisa celaka karena kata-kata yang keluar dari mulut sendiri.
Mutmainah, Aluamah, Amarah, dan Supiyah dalam Serat Centhini. Di puncak Gunung Rawun, berada di wilayah Banyuwangi, di tepi pantai Selat Bali, Raden Jayengsari dan Niken Rancangkapti yang sedang mencari kakaknya, Raden Jayengresmi, bertemu dengan seorang Perempuan Pendeta, Dewi Tan Timbangsih.
Kewan cacah papat mau nggambarake nafsu patang warna yaiku : Macan nggambarake nafsu Amarah, Bantheng nggambarake nafsu Supiyah, Kethek nggambarake nafsu Aluamah, lan Manuk Merak nggambarake nafsu Mutmainah kang kabeh mau bisa dibabarake kaya ukara ing ngisor iki: Amarah : Yen manungsa ngetutake amarah iku tartamtu tansaya bengkerengan lan
.
aluamah amarah supiyah mutmainah artinya